Team Builiding 2: Teluk Bintuni

September 10, 2008

“Inilah hidup dan tantangan yang perlu kita hadapi bersama
Membangun Teluk Bintuni
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Kalau bukan kita orang, siapa lagi?”


Teluk Bintuni, Kabupaten pemekaran Manokwari, Papua Barat, sedang menggeliat. Keberadaan Beyond Petroleum (BP/dahulu: British Petroleum) Tangguh yang kontroversial mengangangkat nama kabupaten yang baru berusia lima tahun ini. Di Teluk Bintunilah perusahaan tersebut akan menambang LNG. Akan banyak orang berdatangan, akan banyak uang beredar. Tapi, bagaimana dengan rakyat Teluk Bintuni yang berjumlah sekitar 34.000 jiwa itu menghadapi perubahan?

Sungguh memprihatinkan sebenarnya situasi sekarang ini. Sumberdaya alam yang melimpah dan uang banyak yang beredar tidak dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan dan kemajuan rakyat. Para lelaki lebih banyak bermalas-malasan, mabuk-mabukan, perempuan tak sehat dan jauh dari pendidikan, anak-anak tak terurus.

Adalah Alfons, bupati Teluk Bintuni, yang mempimpin gerakan Menuju Bintuni Baru. Juga, adalah Yayasan Frontiers for Health (F2H) yang merespon dengan menawarkan konsep Pos Kesehatan Anak Didik Tumbuh Kembang (Pos Kes Adituka), sebuah program investasi generasi mendatang. Ini program one stop services, dimana pusat pelayanan kesehatan seperti Posyandu punya fungsi lain, seperti tempat bermain dan pendidikan anak usia dini/PAUD (0-6 tahun).

Tim Kabupaten Bintuni (Dinas pendidikan, dinas kesehatan, dinas sosial, PKK, bidan, Bapeda) yang akan mengawal program ini pun berkumpul di Bandung pada 25-29 Agustus lalu. Mereka bersama membangun kekuatan tim dan mimpi ke depan. Hasilnya sungguh luar biasa, mereka bersepakat program Pos Kes Adituka sebagai salah satu motor gerakan perubahan sosial di Teluk Bintuni, dengan menempatkan para ibu dan perempuan sebagai agen-agen perubahan. Isinya, tidak melulu pendidikan dan kesehatan, tapi juga menjangkau wilayah ekonomi, sosial, dan kultural. Untuk itu, namanya pun diubah, menjadi Taman Pelayanan Adituka.

Penalahati ikut bersuka cita. Kehadiran kami sebagai fasilitator mampu meniupkan semangat kebersatuan Tim Bintuni dan memberi ruh pada pertemuan pada para pemimpin Teluk Bintuni di Bandung ini. Melihat semangat menggelora yang ditunjukkan para peserta, Penalahati percaya kehendak “Menuju Bintuni Baru” pasti mendapat dukungan alam semesta. (diq)